June 29, 2015

Bj Habibie si Mr. Crack

Di tahun 1960-an dunia penerbangan sering mengalami kecelakanan yang diakibatkan oleh kerusakan konstruksi pesawat yang belum bisa dideteksi.
Seperti halnya manusia,logam juga akan mengalami kelelahan. Nah pada konstruksi pesawat khususnya sambungan antara badan dan sayap pesawat  atau antara sayap dan dudukan mesin merupakan titik rawan kelelahan logam ini.  Dan pada saat itu belum ada alat pendeteksi/pemindai sensor untuk mengatasi kelelahan logam ini.

Sederhananya begini, bahwa ketika pesawat akan landing. Ketika akan menyentuh landasan, bagian sambungan tersebut akan menanggung hempasan tubuh pesawat dari gesekan angin dan beban pesawat. Pada saat kelelahan logam terjadi, maka itulah awal dari keretakan atau yang biasa disebut crack. Tentunya hal ini akan sangat membahayakan pesawat apabila hal tersbut tidak terdeteksi dan tentunya resiko atas hal tersebut begitu besar, karena bisa menyebabkan sayap pesawat langsung patah/terhempas.

Disinilah BJ Habibie menemukan rambatan titik  crack tersebut. Bahkan perhitungan BJ Habibie ini begitu rinci hingga pada perhitungan atomnya. Dan oleh temuannya tersebut tentunya menjadikan pesawat lebih aman.  Sehingga didalam dunia penerbangan penemuan BJ Habibie ini disebut Crack progression. Dan dari sinilah BJ Habibie mendapat julukan 'Mr. Crack'. Hingga saat in teori beliau tetap digunakan , dan sangat tentunya sangat berperan penting dalam teknologi pengembangan pesawat.
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments